Review Film Bertemakan "Nasionalisme"
Bersyukur dan bangga menjadi warga bangsa Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang melimpah ini, haruslah kita tanamkan dalam diri dan hati sanubari kita yang terdalam. Termasuk wujud dari kebanggaan itu adalah menghargai, menonton, menggunakan atau memberi apresiasi terhadap karya anak bangsa. Pada kesempatan kali ini, saya akan mengajak anda, untuk menilik atau mengamati salah satu dari sekian banyak film keren karya anak bangsa yang bertemakan "Nasionalisme". Yuk kita simak artikel di bawah ini.
1. Tentang Film
Film
"Tanah Surga.. Katanya" adalah film yang mengisahkan tentang
bagaimana hilangnya rasa cinta akan negara kita, Negara Indonesia. Film yang
diproduseri oleh Deddy Mizwar dkk ini mendapatkan beberapa penghargaan dari
Festival Film Indonesia 2012, Kategori yang yang berhasil didapatkan film ini
antara lain, sutradara terbaik, tata artistik terbaik, tata musik terbaik, dan
cerita asli terbaik. Latar tempat film juga membuat penonton merasakan karena
pengambilan film yang langsung diperbatasan indonesia dan malaysia (Kalimantan
Barat, perbatasan Malaysia Serawak - Kalimantan Barat).
2. Review
Film ini
menceritakan tentang rasa cinta dan pengabdian seorang kakek terhadap
indonesia. Hasyim namanya, kakek yang memiliki 2 cucu yaitu Salman dan Salina.
Dia adalah seorang mantan sukarelawan Konfrontasi Indonesia Malaysia tahun
1965. Salman adalah anak yang masih duduk di bangku kelas empat di sekolah
dasar, sedangkan Salina adiknya kelas tiga. Fasilitas sekolah di wilayah perbatasan
ini sangat jauh dari standar dan pantas, karena hanya memiliki satu guru dan
satu ruang kelas yang dibagi menjadi dua. Sedangkan Ayah Salman, dia tinggal di
negeri Malaysia. Dia tinggal disana untuk berkerja, dan menikah dengan
perempuan malaysia. Ayah Salman ingin mengajak kakek dan kedua anaknya untuk
tinggal di malaysia, tetapi kakek Salman tidak mau. Karena kakeknya tidak ingin
pindah ke Malaysia, dan Salman memilih untuk tinggal bersama kakeknya.
Tak lama
setelah pindahnya Salina dan ayahnya, datanglah dokter yang ditugaskan
menggantikan dokter yang sebelumnya karena meninggal dunia. Hal ini sangat
kebetulan, sebab kondisi kesehatan kakek Salman yang sangat buruk. Setelah
beberapa kali pemeriksaan, dokter mengatakan bahwa kakek Salman harus dibawa ke
rumah sakit, sedangkan diperlukan uang yang cukup banyak untuk membawa kakek
kerumah sakit di kota dan untuk membayar obat-obatan. Hal ini yang memaksa
Salman untuk berkerja keras di usianya yang masih muda, bahkan dia memutuskan
untuk bolos sekolah beberapa kali untuk bekerja.
Saat uang
yang telah dikumpulkan Salman sudah terkumpul cukup banyak, disaat itulah
kondisi kakeknya semakin parah. Akhirnya, dokter dan Salman membawa kakeknya ke
rumah sakit yang jauh menggunakan perahu bermesin satu. Di tengah perjalanan
mesin kapal rusak dan terpaksa harus didayung, sedangkan kondisi kakek Salman
sudah sangat buruk. Tak lama kemudian, kakek Salman pun tak bisa bertahan dan
akhirnya dia meninggal dunia di tengah sungai di negeri yang dia cintai. Salman
memberitahukan ayahnya yang ada di Malaysia yang pada waktu sedang mendukung
tim kesebelasan Malaysia melawan tim sepak bola Indonesia, ayahnya pun sangat
sedih dan tidak bisa berkata apa-apa.
3. Opini
Menurut
saya, film ini kurang menonjolkan konflik utama, bahkan sebenarnya saya agak
kebingungan dalam melihat tokoh utama, apakah Hasyim yang sebagai tokoh
sukarelawan konfrontasi, ataukah Salman sebagai cucu yang berusaha berjuang dan
bertahan.Tetapi di sisi lain, pengambilan gambar yang natural membuat film
terlihat sangat artistik. Bahkan pengambilan lokasi yang memang benar diambil
di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia benar-benar membuat saya sebagai
penonton bisa ikut merasakan dan berandai-andai bagaimana kalau saya yang
tinggal disana, pasti rasa cinta tanah air ini akan sungguh-sungguh diuji. Maka dari itu, bersyukur adalah suatu rasa yang harus kita miliki sebagai warga bangsa Indonesia.
Terima kasih dan semoga bermanfaat :) :) :)
ABOUT THE WRITER
Catur Satria Adhi Fauzi
11116532
1 KA 17
Komentar
Posting Komentar